Temen kita yang tadinya pendiem, trus pas dia kerja di tempat yang Alhamdulilah basah dan halal, kemudian berubah jadi periang, uang kah yang merubahnya? Atau sebenarnya pada dasarnya dia emang periang? Lantas kenapa dia sebelumnya pendiam?? --yaa mungkin saat itu dia emang lagi prihatin, dan lebih mudah baginya menikmati hidup dalam diam. Ketika hidup menjadi lebih ringan baginya, watak periangnya pun keluar--.
Kasus lain, seorang pemudi dengan prilaku santun, ketika ber-uang, dia menjadi nakal. Uang merubah dia menjadi nakal? Atau sebenarnya dia tadinya santun karena ketika itu, itulah cara agar diterima di lingkungan nya? Dan kemudian dia menjadi nakal, karena dia menemukan lingkungan yang bisa menerima watak aslinya yang nakal --Lalu orang2 bekas sepermainannya mengatakan bahwa dia sudah berubah. Apakah memang dia berubah ataw itu memang watak aslinya?--
Uang membuat seseorang bisa menjadi apapun.
Apakah seseorang tidak menjadi jahat, karena dia tidak punya kesempatan? Dan dia tidak punya kesempatan, karena tidak punya uang??
Apakah seseorang tidak menjadi baik, karena dia tidak punya kesempatan? Dan dia tidak punya kesempatan, karena tidak punya uang??
Lalu bagaimana dengan orang yang terlahir kaya?
Duh, biarpun banyak duit tapi gak sombong. Uang yang bikin dia gak sombong?? ato memang watak aslinya dia gak sombong??
Ih sombong, mentang2 kaya? mentang2 kaya, makanya sombong, atow emang watak aslinya sombong?
my ukhti, miss the old you
how could be you changed just for those little time
tell me how to be near you
like we used to be
Labels: a cup of tea