Saya rasa ini cuma masalah prioritas. Dikala bangsa lain sibuk membangun negaranya, Negara kita sibuk menciptakan selebritis. Bangsa lain ke luar negeri buat belajar gimana supaya ilmunya kepake buat bangun negaranya. Sedangkan bangsa kita ke luar negeri buat konser! Go international! Promosi Album! Artis papan atas! Tingkat International! *huh tampak keren kali*. Kayaknya klo di Indonesia tuh artis lebih keren daripada ilmuwan, pelajar berprestasi, pemenang olimpiade. Infotainment laris manis, iklannya banyak, sedangkan kuis-kuis pelajar berprestasi sekarang dah gada, karena yang nonton sedikit. Hadiah jauh lebih besar daripada iklan sebagai alasan menghentikan tayangan. Mementingkan laba TV daripada kemajuan generasi penerus bangsa.
Negara kita kan masih Negara berkembang, kayaknya terlalu aneh klo kita ngikutin prioritas Negara maju. Mereka sudah tidak perlu memikirkan pembangunan, sudah sangat tertata, gak da yang perlu dipikirkan lagi, serahkan ke pemerintahnya aja. Rakyatnya tinggal keren2an doang, ngeracunin negara2 berkembang supaya tetap tertinggal dengan mengabaikan prioritas yang seharusnya. Klo Negara berkembang itu mau maju, ya semua rakyat nya harus partisipasi. Gak bisa Cuma ngandelin pemerintah. Belum terlambat saya rasa. Kita bisa contoh Negara Iran dibawah kepemimpinan Ahmadinejad yang konon sangat smart, keren, dan sungguh inspiring itu. Mereka juga Negara yang melakukan transformasi. Dan tampaknya semua rakyatnya punya visi misi dan prioritas yang sama, sehingga transformasi mereka rasa2nya begitu pesat. Belum terlambat, sungguh belum terlambat. Betapa saya cinta bangsa dan Negara ini.
Dengan pulaunya yang berjumlah ribuan
Dengan sukunya yang beragam include kebudayaan, dan kesenian
Dengan sumber daya alam yang berlimpahan
Sungguh kaya! Indonesia sungguh kaya!
Bermacam kreasi lahir di Indonesia. Jenis musik yang berkembang tidak semacam saja, Film2 yang dibuat tidak hanya genre yang itu2 saja. Betapa ide seakan tak ada habisnya.
Sungguh kaya! Indonesia sungguh kaya!
Saya susah juga sebenarnya membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Karena luas wilayah mereka saja se-uprit. Penduduk mereka sedikit. Lebih gampang mengatur penduduk yang sedikit toh. Lebih gampang membangun wilayah yang se-uprit. Karena itu kita masih tidak kalah, kita masih belum terlambat. Berterima kasih saja sama tetangga karena sudah mengingatkan banyak. Begitulah saudara, saling mengingatkan. Dengan cara yang baik atau sama sekali menyakitkan *misal dengan mencuri, maki2, tak tau diri,,,, hush hush dilarang provokasi! :)>-*.
Labels: a cup of tea