Wednesday, May 21, 2008
posted by chie at Wednesday, May 21, 2008

BBM adalah energi tak terbaharui. Jika dikonsumsi terus menerus, tentu stoknya akan terus berkurang. Ketersediannya semakin menipis. Dan sesuai dengan hukum penawaran, semakin sedikit barangnya, maka akan semakin mahal harganya. Kenaikan BBM adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari. Ditunda dan dicegah seperti apapun, akan tetap naik. Kecuali ditemukan alternatif energi lain yang bisa diperbaharui. Sedang menuju ke arah sana saya rasa.

Dengan adanya subsidi, masyarakat menjadi kurang aware terhadap ketersediaan BBM yang semakin menipis ini. Solusi terbaik adalah penghematan. Dan sepertinya salah satu cara memaksa kesadaran untuk berhemat adalah dengan menghilangkan subsidi yang berarti menaikkan harga BBM. Atau dengan cara pengaturan subsidi yang lebih berpihak kepada rakyat menengah ke bawah.

Kenaikan harga BBM berbanding lurus dengan pengurangan jumlah pemakaian kendaraan pribadi, dengan demikian berbanding lurus pula dengan pengurangan polusi dan kemacetan. Transportasi massa akan menjadi pilihan utama. Hanya saja, pemerintah harus sangat2 memperhatikan kenyamanan dan keamanan menggunakan kendaraan umum. Bila perlu dibuat khusus kendaraan umum untuk orang kantoran, yang mungkin ditengah perjalanan ingin nyambi membuka laptop menyelesaikan beberapa pekerjaan. Perbaiki keamanan dan kenyamanan transportasi massa! Perbaiki dan bikin teduh pedestrian! Buat jalur bersepeda yang dinaungi pepohonan! Hijaukan daerah perkotaan! Galakkan Bike to work! Perbanyak armada dan koridor busway! Buat jalur untuk becak dan delman!

Kenaikan harga BBM juga berimbas pada kenaikan harga barang. Lebih utama menurut saya, Pemerintah meningkatkan daya beli masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan gratis, membuka lapangan pekerjaan, pelatihan2 gratis untuk meningkatkan keterampilan (menjahit, kerajinan tangan, dll) dan kemudahan pinjaman untuk investasi UKM. Usaha membagi2kan umpan (anggaran BLT) sebaiknya dialihkan untuk membagi2kan alat pancing. Salah satu cara membuka lapangan pekerjaan adalah dengan memperbanyak armada busway, yang artinya memperbanyak kebutuhan untuk tenaga supir.

Saya rasa masyarakat akan mengerti jika timbal balik dari kenaikan BBM langsung dapat dirasakan hasilnya secara nyata. Demo2 yang dilakukan sebaiknya menawarkan solusi, bukan tuntutan semata. Melihat sebab, tidak akibat semata.


*Disari dari diskusi ringan dengan beberapa rekan dan juga dari blogwalking. Just another opinion, cmiiw*

Baca juga :

Menakar Dampak Kenaikan BBM
Roti dan Sirkus
Tolak kenaikan BBM

Labels:

 
4 Comments:


At 1:53 PM, Anonymous Anonymous

chi, menurut gua seh kalo lo bener-bener memperhatikan apa yang didemokan oleh para mahasiswa dan berbagai segmen masyarakat lainnya.

yang mereka butuhkan sebenernya bukan solusi, melainkan pengertian dari pemerintah mengenai transparansi sebuah kebijakan.

pemerintah dan masyarakat belum punya sudut panadang yang sama mengapa BBM harus dinaikan.

pemerintah bilang akan menaikan BBM. sedangkan yang rakyat minta (salah satunya dan yg paling utama) adalah audit salah satu BUMN yang bergerak di migas.

analogi sederhananya adalah ketika kamu punya seorang teman yang kamu kenal bahwa di ini termasuk bandel (yah, pemerintah emang bandel), meminta tolong kepada kamu untuk memberinya utang uang (dalam jumlah besar). Pastilah kamu akan menanyakan secara detail penggunaan uang tersebut. ketika temanmu ini bilang "ada lah pokoknya, nanti buat kebaikan kita berdua kok". Apa jawab mu?

Pengertian seperti ini lah yang tidak diberikan oleh pemerintah. Masyarakat merasa ditipu. sehingga menyebabkan kita tidak dalam satu suara.

 

At 3:12 PM, Blogger Puputse

kalo cici setuju gak, bbm naik

kalo gw terserah cici aja, kalo cici setuju bbm naik nanti aku naikin, tapi kalo cici keberatan bbm naik, gk akan aku naikin...

*puput yang berlagak jadi presiden

 

At 3:13 PM, Blogger chie

sedangkan yang rakyat minta (salah satunya dan yg paling utama) adalah audit salah satu BUMN yang bergerak di migas.

==> ini yang kumaksud tentang transparansi sebab. Ternyata sudah masuk dalam salah satu content DEMO ya *maklumGakPunyaTV*. Itu lebih tepat menurutku daripada sekedar menuntut Tolak Kenaikan BBM.

 

At 3:23 PM, Blogger chie

@puput : Setuju-pake-tapi.
Tapi,, timbal baliknya dapat dirasakan hasilnya secara langsung dan nyata.
Tapi,, Transparansi kebijakan.
Klo puput bersih, pemilihan berikutnya tak pilih lagi biar bisa terus berlagak jadi Presiden ^_^V

 


Get awesome blog templates like this one from BlogSkins.com